Selasa, 11 November 2014

Gubernur Undang Investor Dukung Proyek Infrastruktur

PEMPROV Sumatra Selatan mengundang para investor dari dalam dan luar negeri untuk menanamkan dana mereka dalam sejumlah proyek di wilayah itu. Di antaranya jalur kereta api Tanjung Enim-Tanjung ApiApi, kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-Api, Pelabuhan Tanjung Carat, jalan tol, dan pusat olahraga Jakabaring.

Gubernur Alex Noerdin langsung memimpin kegiatan promosi daerahnya regional Goverments Conference 2014, di Jakarta Convention Center, Kamis (6/11). “Sumatra Selatan sangat kaya dengan potensi batu bara, yang membutuhkan infrastruktur sebagai penunjang distribusinya. “Dia menambahkan, untuk pembangunan jalur kereta api, prakarsa sudah dilakukan PT Mega Guna Ganda Semesta.

Jumat, 07 November 2014

SKK Migas Alirkan Gas Atasi Krisis Listrik Sumsel

"Nantinya akan ada amendemen perjanjian jual beli gas antara PLN, Medco, dan Pertamina." SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan menjaga pasokan gas untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Borang, Sumatra Selatan (Sumsel). Hingga 3 November 2014, pasokan gas untuk pembangkit itu berjumlah 14 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari PT Pertamina EP dan 10 mmscfd dari PT Medco EP.

“Dengan demikian, krisis listrik di Sumsel bisa segera terselesaikan,“ kata Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono di Jakarta, Senin (3/10). Kepastian pasokan itu didapat setelah SKK Migas menggelar rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Migas, PT PLN (persero), PT Pertamina EP, dan PT Medco E&P Indonesia.

Hal itu tindak lanjut permintaan PLN terkait dengan kerusakan di pembangkit listrik swasta (IPP) Asrigita yang menjadi penyebab krisis listrik di Sumsel.

“Nantinya akan dilakukan amendemen perjanjian jual beli gas antara PLN dan Medco serta PLN dan Pertamina EP,“ kata dia.
Untuk jangka panjang, sesudah berakhirnya kontrak perjanjian jual beli gas bumi yang ada saat ini, telah disepakati perjanjian antara Medco dan PLN untuk menyalurkan gas yang berasal dari Blok Lematang.

Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan pasokan gas PLTG Borang yang berdaya 100 Mw telah memulihkan kondisi kelistrikan di wilayah Sumsel. “Listrik dari PLTG Borang sudah masuk sistem sejak Minggu (2/11) pukul 16.45 WIB dan sudah menormalkan kembali pasokan listrik di Sumsel,“ katanya.

Ia mengapresiasi upaya yang dilakukan Medco, Pertamina EP, dan SKK Migas, sehingga PLTG Borang mendapatkan gas. Sejak Jumat (31/10), terjadi krisis listrik di Sumsel akibat kerusakan pembangkit swasta PT Asrigita berdaya 150 Mw yang menyebabkan defisit pasokan listrik di Sumsel. Untuk mengatasinya, PLN memutuskan pengoperasian kembali PLTG Borang. Sejak 13 Oktober 2014 PLTG Borang berhenti operasi lantaran berakhirnya perjanjian jual beli gas bumi dari Blok South Sumatra Medco ke PLTG Borang.

Untuk itu, PLN menyampaikan permintaan pasokan gas agar PLTG Borang dapat beroperasi kembali hingga selesainya perbaikan IPP Asrigita. Perbaikan tersebut diperkirakan memakan waktu dua bulan. Berdasarkan koordinasi dengan SKK Migas, Ditjen Migas, dan PLN, Medco dan Pertamina EP telah menyalurkan gas ke PLTG Borang sejak 2 November 2014. (RO/Ant/E-4) Media Indonesia, 5/11/2014, halaman 18

Rabu, 05 November 2014

PALEMBANG, SUMATRA SELATAN Pemadaman Listrik masih Berlanjut

DEFISIT listrik yang terjadi di Sumatra Selatan mulai teratasi dengan penambahan pasokan gas dan perbaikan transmisi. Namun, listrik masih terganggu akibat kabut asap masih menyelimuti Palembang.

General Manager of PLN Wilayah Sumatra Selatan, Jam bi, dan Bengkulu (S2JB), Paranai, kemarin, menerangkan PLTG Borang mengalami gangguan karena kehabisan gas hingga pertengahan Okto ber. Hal itu menyebabkan gangguan listrik di wilayah S2JB.

“Medco Energy sudah membantu memasok gas dengan adanya kontrak pasokan gas untuk PLTG Borang hingga akhir November. Desember sudah ada kontraknya,” terang nya.

Namun, listrik hingga kini masih padam lantaran adanya gangguan kabut asap pada PLTG Borang. Gangguan listrik di wilayah S2JB itu, selain krisis gas, ialah pohon tumbang di Km 27 arah Bukit Asam, Lahat. Kekurangan pasokan gas dan gangguan transmisi yang menyebabkan defi sit listrik sebesar 38,22 Mw.

Di Lampung, de fi sit listrik sebesar 283,1 Mw karena kerusakan di Tarahan. (AN/N-4) Media Indonesia, 4/11/2014, halaman 13

Selasa, 04 November 2014

Masyarakat Perlu Edukasi BBM

Penaikan harga BBM bersubsidi tidak menyenangkan di awal, tetapi di masa depan akan terasa manfaatnya. KOMUNIKASI yang jelas kepada masyarakat menjadi langkah penting sebelum penaikan harga BBM bersubsidi dilakukan. Pemerintah perlu mengedukasi masyarakat hingga yakin bahwa dampak penaikan itu lebih banyak menguntungkan perekonomian bangsa.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengemukakan hal itu saat dihubungi Media Indonesia, kemarin. “Komunikasi kepada masyarakat bisa dilakukan agar masyarakat paham penaikan harga BBM bersubsidi untuk kondisi ekonomi yang lebih baik,“ ujar Destry.

Gaya komunikasi Presiden Joko Widodo lewat blusukan-blusukan diutarakan Destry sudah sesuai untuk menyampaikan pemahaman tersebut ke masyarakat. Destry juga meminta alokasi pengalihan subsidi BBM diperjelas, meliputi proyek dan jumlah anggaran dari subsidi BBM yang dialihkan, “Harus ketat dan produktif.“

Di kesempatan terpisah, ekonom dari Universitas Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko mengatakan penaikan harga BBM bersubsidi sangat mendesak. Dalam 10 tahun terakhir, kenaikan fiskal Indonesia hanya empat kali lipat, sedangkan kenaikan anggaran subsidi BBM sudah 12 kali lipat.

“Belanja modal hanya naik lima kali lipat. Kenaikan belanja subsidi ini harus dikurangi dan dialihkan ke belanja modal. Jadi ini bukan karena pemerintah ingin menyengsarakan rakyat, tapi ini bentuk intervensi negara untuk menyejahterakan rakyat,“ papar Prasetyantoko dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Sabtu (1/11).

Dalam upaya mencapai kedaulatan energi, subsidi BBM bisa dialihkan ke sumber energi yang lain, seperti gas, sehingga bisa memasyarakat. “Ini (penaikan harga BBM bersubsidi) tidak bisa dihindari. Masyarakat harus diedukasi,“ tutur Prasetyantoko.
Ia optimististis kebijakan tersebut bisa diterima masyarakat. Meskipun tidak menyenangkan di awal, akan jauh lebih bermanfaat bagi rakyat di masa depan.

Pengamat energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro meminta pemerintah tidak banyak mengumbar wacana. Langsung mengumumkan penaikan akan mengurangi potensi aksi spekulasi.“Jangan meniru pola-pola pemerintah sebelumnya. Yang penting bekerja, bukan bicara,“ cetusnya. Benahi logistik Pada kesempatan yang lain, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur meminta pemerintah cepat mengalihkan subsidi ke program-program jaring pengaman sosial dan pembangunan. Selain itu, pemerintah juga perlu secepatnya menata manajemen pangan guna meminimalisasi kenaikan harga bahan pangan.

“Pemerintah harus menata manajeman pangan yang meliputi produksi, perdagangannya, distribusi, dan logistik. Kalau penataannya baik, gejolak akibat naiknya harga BBM dapat diminimalkan,“ imbuhnya ketika dihubungi, kemarin.
Pemerintah menyebutkan akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum 1 Januari 2015. Kendati begitu, belum ada kejelasan tentang besaran penaikan. (Mus/Riz/Jes/E-1) ) Media Indonesia, 3/11/2014, halaman 17